japanese style
Gaya pakaian Jepang yang eksotis dan atraktif memang sedang melanda masyarakat kita, memang tidak se booming gaya ala distro atawa retro yang belakangan sangat digandrungi anak muda ditanah air, tetapi fashion ala Jepang mampu mengambil porsi potensi sendiri, dan mampu tampil beda dan tidak pasaran dari kebanyakan penampilan.Kalau dilihat dari materi pendukung gaya ini, memang wajar kalau tidak semua orang akan tertarik mengadopsi gaya ala orang Harajuku ini, karena ada beberapa faktor, diantaranya :
Cukup EkstrimGaya Jepang bisa dibilang ekstrim dan gak kompak, bayangkan dengan rambut warna-warni, pakaian nabrak-nabrak, dengan seabrek asesorisnya gaya ini enggan dianut oleh mereka yang kurang memiliki kepercayaan diri tinggi, butuh nyali, timing serta tempat yang pas untuk bisa memakainya. Cukup MahalUntuk bisa tampil Jepang banget biaya menjadi tuntutannya, itung saja buat ngecat rambut berapa? make up, asesoris, jahit baju permak sana sene, dll butuh ratusan ribu buat mewujudkan itu semua, kalau anak kuliah apalagi SMA rada sulit ngikutinya kecuali ortunya tajir. Penyedia propertis masih langka Jarang ada distro atawa butik yang majang baju-baju ala Jepang yang dah satu set jadi, artinya semua mungkin perlu kreatifitas tingkat tinggi buat ngakalinya dan tidak semua akan bisa dengan sigap mengatasinya. Kurangnya TrendsetterDi Indon sendiri sudah lumayan banyak acara Jepangan yang bisa jadi sebagai sarana penyalur trend gaya berpakaian Jepang, tetapi frekuensinya masih terbilang jarang dan hanya terkonsentrasi di kota besar macam Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Jogja. Para selebritis domestik sudah ada beberapa yang bergaya Jepun macam Agnes Monica, She, Garasi, R.A.T.U, J-Rocks dll tetapi tetep saja itu masih minim, so trend ini kurang optimal masuk ke benak masyarakat. Diluar semua kendala diatas bukan berarti Jepang mati gaya di Indon, kalau dilihat dipermukaan memang jarang anda berpapasan dengan seorang yang memakai costum play, tetapi tidak begitu pemandangannya apabila anda datang ke acara-acara Jepang, apabila anda datang dengan pakaian seadanya dijamin anda akan jadi orang aneh, karena umumnya yang lain akan berJepang ria, dan baru disini kelihatan banget bahwa gaya Jepang ternyata banyak banget pemujanya.

Karena mungkin Indo memang gudangnya orang nyeleneh so setiap kendala pasti ada solusinya (baca:akal-akalan), tidak harus ke salon mahal, cukup poni dipanjangin dan dipotong gak sama dan dicat sendiri dirumah dengan merk cat sedapetnya asal nyala, bajupun ga perlu beli, cukup yang ada di potong dan disambung dengan baju lain terus disulam dengan pita dapet de, celana yang dah ada dibolong horizontal biar ngerock, asesoris perko (emperan toko) pun bisa jadi alternatif buat mendongkrak performa.Cukup buka mata, semua ada solusinya dan kita bisa ber Jepangan dengan nyaman tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam atau muter sampe keder buat nyari butik Jepang.
Cukup EkstrimGaya Jepang bisa dibilang ekstrim dan gak kompak, bayangkan dengan rambut warna-warni, pakaian nabrak-nabrak, dengan seabrek asesorisnya gaya ini enggan dianut oleh mereka yang kurang memiliki kepercayaan diri tinggi, butuh nyali, timing serta tempat yang pas untuk bisa memakainya. Cukup MahalUntuk bisa tampil Jepang banget biaya menjadi tuntutannya, itung saja buat ngecat rambut berapa? make up, asesoris, jahit baju permak sana sene, dll butuh ratusan ribu buat mewujudkan itu semua, kalau anak kuliah apalagi SMA rada sulit ngikutinya kecuali ortunya tajir. Penyedia propertis masih langka Jarang ada distro atawa butik yang majang baju-baju ala Jepang yang dah satu set jadi, artinya semua mungkin perlu kreatifitas tingkat tinggi buat ngakalinya dan tidak semua akan bisa dengan sigap mengatasinya. Kurangnya TrendsetterDi Indon sendiri sudah lumayan banyak acara Jepangan yang bisa jadi sebagai sarana penyalur trend gaya berpakaian Jepang, tetapi frekuensinya masih terbilang jarang dan hanya terkonsentrasi di kota besar macam Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Jogja. Para selebritis domestik sudah ada beberapa yang bergaya Jepun macam Agnes Monica, She, Garasi, R.A.T.U, J-Rocks dll tetapi tetep saja itu masih minim, so trend ini kurang optimal masuk ke benak masyarakat. Diluar semua kendala diatas bukan berarti Jepang mati gaya di Indon, kalau dilihat dipermukaan memang jarang anda berpapasan dengan seorang yang memakai costum play, tetapi tidak begitu pemandangannya apabila anda datang ke acara-acara Jepang, apabila anda datang dengan pakaian seadanya dijamin anda akan jadi orang aneh, karena umumnya yang lain akan berJepang ria, dan baru disini kelihatan banget bahwa gaya Jepang ternyata banyak banget pemujanya.

Karena mungkin Indo memang gudangnya orang nyeleneh so setiap kendala pasti ada solusinya (baca:akal-akalan), tidak harus ke salon mahal, cukup poni dipanjangin dan dipotong gak sama dan dicat sendiri dirumah dengan merk cat sedapetnya asal nyala, bajupun ga perlu beli, cukup yang ada di potong dan disambung dengan baju lain terus disulam dengan pita dapet de, celana yang dah ada dibolong horizontal biar ngerock, asesoris perko (emperan toko) pun bisa jadi alternatif buat mendongkrak performa.Cukup buka mata, semua ada solusinya dan kita bisa ber Jepangan dengan nyaman tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam atau muter sampe keder buat nyari butik Jepang.
"LiKE JAPANESE STYLE??"
0 komentar:
Posting Komentar